...a place to throw the idea away from my brain...
...it's a ditch, remember...
...a brainditch...

Kamis, 09 April 2009

pertanyaan tentang soulmate

Mmm…..
Beberapa waktu belakangan…(kalo boleh jujur, benernya udah agak lama siiiy), aku sering bertanya-tanya sama diriku sendiri…mengingat beberapa temanku sedang mengalami “kebahagiaan” dalam “loveship” mereka masing-masing…bahkan…ada yang memutuskan untuk menikah…yang jadi pertanyaan sebenernya….apa mereka yakin dengan keputusan menikah? Apa mereka yakin kalo orang itu adalah soulmate mereka…kok sampe akhirnya mereka memutuskan untuk menikah? Apa mereka yakin dengan mereka menikahi orang itu…maka mereka akan bersama selamanya? Together ever after? Kaya yang di cerita-cerita dongeng yang beberapa kali aku certain ke murid-murid aku? Yang secara ngga langsung bikin makhluk-makhluk terutama cewe jadi punya persepsi kalo jalan kehidupan mereka juga bakalan kaya gitu? (berdandan yang cantik dan menunggu pangeran datang lalu mereka menikah dan hidup bahagia selamanya) Huwaaaa….aku jadi tambah bingung…semakin ruwet aja jalan pikiran ku…

Tapi…beneran deh…pas beberapa temen ngabarin kalo mereka bakal segera menikah…pertanyaan-pertanyaan tadi langsung muncul begitu aja di otak ku…ga tau kenapa…selain pertanyaan-pertanyaan tadi…masih ada lagi beberapa pertanyaan yang juga muncul di otak ku…seperti…”nikah? Yakin nih? Kamu yakin dia Mr. Right / Mrs. Right buat kamu? soulmate kamu? Lagian…Kamu kan baru twenty something…Ngga kecepetan? Ngga pengen S2 dulu? Ngga pengen punya karier yang bagus dulu?” dan itu semua dikarenakan opini-opini yang terbentuk di masyarakat bahwa kalo cewe udah nikah, maka secara natural…aktivitas nya akan berkurang…apalagi kalo sudah punya anak…wah…makin berkurang lah aktifitas nya. Ada sih satu dua contoh yang nunjukin kalo dengan menikah ngga bakalan menghambat aktivitas, ngga berarti karier jadi mandeg… tapi tetep aja kan… prioritas dan cara pandang orang yang sudah menikah bakal berubah…atau paling tidak…bergeser…(please correct me if I’m wrong)

anyway…bukan itu sebenernya yang jadi unek-unek di dalam otak ku lately…aku lebih tertarik dengan salah satu sub judul di suatu novel…

Pertanyaan tentang soulmate

Kalau yang namanya belahan jiwa itu sungguh ada,
Orang yang membuatmu merasa lengkap, bahagia dan terpenuhi dalam hidup itu sungguh nyata,
pertanyaan nya adalah:

dimanakah soulmate itu berada?
Terselip diantara gedung-gedung jangkung ibu kota?
Terpencil di tengah lautan?
Sedang berkelana dalam rimbanya hutan?
Mengejar angin, memanah awan, membanting petir?
Atau bersembunyi di balik rumitnya mesin angka dan teknologi?
Apakah dia seorang yang jauh?
Pangeran impian dari antah berantah?
Atau seorang yang sangat dekat,
Yang jaraknya hanya terpisah satu helaan napas dan satu kedipan mata?

Atau sesungguhnya soulmate itu tak pernah ada?
Hanya kisah penghibur lara yang sudah ada sejak zaman dulu kala?
Isapan jempol bagi jiwa-jiwa sederhana
Yang masih percaya pada asa?

Taken from: Soulmate.com (Jessica Huwae)

Well…pas baca novel ini (soulmate.com by Jessica huwae), sebenernya aku juga ngga ngerasa ini topik yang bener-bener baru buat aku…honestly…udah beberapa kali pikiran kaya gini tiba2 nongol di otak ku…seakan-akan tiba2 muncul dari alam bawah sadarku…tapi emang aku ngga pernah mikirin ini lebih lanjut…apalagi mendiskusikan nya sama temen2 sambil ngafe…(seperti yang biasa aku lakuin pas weekend) aku lebih memilih untuk menyimpan pikiran2 itu…dan finally…pas aku selesai baca novel ini, aku ngga ngerasa asing lagi dengan topic nya dan… yeah… pikiran itu nyembul lagi ke permukaan…seakan-akan dia minta untuk di diskusikan…



Kalau yang namanya belahan jiwa itu sungguh ada,
Orang yang membuatmu
merasa lengkap,
bahagia dan terpenuhi dalam hidup itu sungguh nyata,
dimanakah soulmate
itu berada?



Buat aku, kalimat ini dalem…coz ini juga sumtime jadi pertanyaan buat aku…ada orang yang sudah membina hubungan sekian lama…dan mereka yakiiiin bangetd kalo mereka adalah pasangan sejati…mereka yakin satu sama lain bahwa pasangan nya itu adalah jodoh yang diberikan Tuhan buat mereka…tapi ternyata…bukan dia orang nya. Malah, ada sepasang suami istri yang sudah berumah tangga sekian lama…dan dikaruniai putra dan putri yang lucu…dan tidak ada sejentik pun dalam pikiran mereka bahwa mereka akan berpisah (a.k.a mereka berpikir… inilah jodohku…soulmate ku…) tapi toh ternyata mereka memutuskan untuk bercerai juga…dan orang-orang itu…disadari atau tidak…akan mencari “orang itu”…yang disebut-sebut sebagai belahan jiwa-nya itu…dan mereka akan mulai bertanya-tanya… Kalau yang namanya belahan jiwa itu sungguh ada, Orang yang membuatku merasa lengkap, bahagia dan terpenuhi dalam hidup itu sungguh nyata, dimanakah soulmate itu berada? (am I right?)



Apakah dia seorang yang jauh?
Pangeran impian dari antah
berantah?
Atau seorang yang sangat dekat,
Yang jaraknya hanya terpisah
satu helaan napas dan satu kedipan mata?


Kalo kalimat-kalimat ini…sering aku tanyakan pada diriku sendiri…dan aku juga sering mengamati orang-orang disekitarku…teman-teman ku…sahabat-sahabat ku…saudara-saudaraku…Beberapa dari mereka menemukan “seseorang” (terlepas dari apakah “seseorang” itu adalah belahan jiwa nya atau bukan…remember, we’re still discussing ‘bout it, right? ^^, ) yang merupakan seseorang dari masa lalu nya…ada juga yang menemukan “seseorang” itu dari suatu lingkungan yang benar-benar baru (dan aku yakin itu lah yang menyebabkan teori perluas- pergaulan-maka-kemungkinan-dapet-pacar-akan-lebih-besar jadi meraja lela)…tapi ada juga yang menemukan “seseorang” itu dari lingkungan terdekat nya, hanya saja, dia baru menyadari kalo seseorang itu selalu ada…disana…untuk dia… well…well…well…mau ngga mau, aku jadi inget sama pepatah “gajah di pelupuk mata ngga digubris…tapi semut di seberang laut malah dicari-cari” (hehehehe…maaf…ini pepatah bukan versi asli nya siiiy…tapi ini versi yang sering aku pake dalam kehidupan sehari-hari…peace… ^^, ) However, the most important thing is…who is he/she? The old friend? the new one? or…a friend that still unseen? Who knows??


Atau sesungguhnya soulmate itu tak pernah ada?
Hanya kisah penghibur lara
yang sudah ada sejak zaman dulu kala?
Isapan jempol bagi jiwa-jiwa
sederhana
Yang masih percaya pada asa?


Now here we are…in the last part of the poem…(if I can say it’s a poem...)
Orang orang yang udah capek mencari belahan jiwa nya…mencari soulmate nya…mempertanyakan dimanakah sebagian miliknya itu? Siapakah dia? akhirnya mempertanyakan…sambil sedikit membuat argumentasi… Atau sesungguhnya soulmate itu tak pernah ada?Hanya kisah penghibur lara yang sudah ada sejak zaman dulu kala?
Isapan jempol bagi jiwa-jiwa sederhana…Yang masih percaya pada asa? Mmmm…how do you think? Kalau pertanyaan itu dikembalikan ke aku, sepertinya aku juga akan bilang…”how do you think?” untuk yang kesekian kalinya…karena aku merasa…hal seperti ini bener-bener dipengaruhi oleh pribadi, pola pikir, dan persepsi masing-masing orang…sehingga…output nya nanti juga bakalan berbeda satu sama lain…

Huwaaaah…semakin kacau aku meracau disini…hehehehehe…dunno…apa ini mutu atau ngga…yang penting… aku sekedar nulis apa yang ada di otak aku…aku menulis ini juga bukan berarti aku ngga percaya bahwa soulmate itu ada…bukan juga bermaksud mengatakan bahwa pasangan yang dimiliki sekarang ini ngga bakalan langgeng… atau dalam kata lain…suatu saat bakal putus…apalagi bermaksud bilang bahwa nikah itu pasti menghambat karier…terutama buat cewe…ENGGA sama sekali…!! Aku percaya cintaaku percaya kalo soulmate itu benar-benar adahanya saja dibutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sama bagi setiap orang untuk benar-benar menemukan nya…aku juga percaya pada suatu hubungan serius yang hanya akan berpisah pada saat Tuhan mengakhiri “kontrak kerja” salah satu nya di dunia…dan aku juga berpikiran bahwa menikah bukanlah sesuatu yang menghambat…tapi menikah itu sesuatu yang membuat seseorang itu berkembang…dalam banyak hal… dalam pola berpikir, cara memandang sesuatu, bahkan sampai terjadinya pergeseran prioritas…menurut aku itu adalah suatu perkembangan yang luar biasa…disini aku cuman pengen ngungkapin apa yang ada di otak aku… ngga peduli soal gaya bahasa, kesinambungan antar paragraph (so sorry for that my dear writing lecturers…), dan yang paling penting… aku ngga peduli apa tanggepan orang… (itu juga kalo ada yang baca…well…tujuan ku bikin blog kan benernya bukan buat dibaca orang…tapi lebih ke diary…tempat dimana aku bisa membaca dan mempelajari ulang tiap kejadian yang sudah terjadi dalam hidup aku…tapi kalau ada yang baca…ya monggo… namanya juga online-journal…iya nggak?! ^^, )

1 komentar:

  1. thnx... bagus banget ulasannya.
    saya kebetulan juga pernah membaca Novel soulmate.com ini..
    isi nya bagus.. n penuh makna..
    :-)

    BalasHapus